Batch File


1.     Pengertian BATCH File.

Batch File adalah file teks ( di tulis dalam format ASCII ) yang memiliki ekstension BAT dan berisi satu atau lebih perintah - perintah DOS.

Contoh       :

File UNYIL.BAT di disket kerja berisi kumpulan perintah DOS sebagai berikut            :

DIR A:
DIR C:

Membuat batch file berarti mengumpulkan dan menyusun perintah - perintah DOS dalam sebuah file. Pada saat batch file di jalankan, maka urutan -urutan perintah DOS tadi akan di jalankan satu per satu.

Contoh       :

Apabila file UNYIL.BAT di jalankan, maka     :

A>UNYIL    < Enter >
A>DIR C:
Volume in drive A is PCDOS 3.10
Directory of A:\
….
A>DIR C:
Volume in drive C
Directory of C:\
….
….
(dst)

Anda bisa menghentikan pelaksanaan batch file yang sedang berjalan dengan menekan Ctrl + C atau Ctrl + Scroll Lock.


2.     Membuat Batch File.

Batch file bisa dibuat dengan menggunakan pengolah kata seperti WordStar maupun SideKick. Cara lain adalah dengan memakai perintah DOS yaitu COPY CON. Semua Batch file harus memiliki ekstension BAT.

Contoh       :

Membuat file UNYIL.BAT di disket kerja dengan perintah COPY CON            :

A>COPY CON UNYIL.BAT   < Enter >
DIR A:                                < Enter >
DIR C:                                < Enter >
^Z  ( tekan Ctrl-Z )               < Enter >


3.     Perintah CLS.

Perintah CLS berfungsi untuk membersihkan layar monitor, dan meletakkan prompt di sudut kiri atas layar.

Contoh       :

Membuat batch file bernama BERSIH.BAT di disket kerja     :

A>COPY CON BERSIH.BAT            < Enter >
CLS                                               < Enter >
^Z  ( tekan Ctrl-Z )                           < Enter >


4.     Perintah REM.

REM singkatan dari REMark, artinya catatan. Kata - kata yang berada di sebelah kanan perintah ini tidak akan di kerjakan.

Contoh       :

Membuat batch file bernama PESAN.BAT di disket kerja      :

A>COPY CON PESAN.BAT < Enter >

REM          ****       ini adalah batch file       ****       < Enter >
REM          ****       perintah REM                ****       < Enter >
^Z  (tekan Ctrl-Z)                                                     < Enter >


5.     Perintah ECHO.

Bentuk umum perintah ECHO adalah            :

ECHO [ ON / OFF ]
Pesan

ECHO OFF berfungsi untuk meniadakan tampilan prompt dan perintah di layar. Tulisan "ECHO OFF"-nya sendiri tetap di tampilkan, demikian juga dengan hasil dari suatu perintah DOS dan pesan kesalahan. ECHO ON berfungsi untuk menampilkan prompt dan perintah di layar.

Contoh       :

File ABCD.BAT yang berada di disket kerja, berisi urutan perintah     :

ECHO OFF
CLS
DIR A:

Apabila di jalankan akan menghasilkan        :

A>ECHO OFF
( layar di bersihkan )
Volume in drive A is PCDOS 3.10
Directory of A:\
.... (dst.)

Sedang apabila ECHO OFF ditiadakan menghasilkan           :

A>CLS
( layar di bersihkan )
A>DIR A:
Volume of drive A is PCDOS 3.10
Directory of A:\
.... (dst.)

ECHO di ikuti pesan / tulisan di gunakan untuk menampilkan tulisan di layar. Semua huruf yang di tulis setelah perintah ECHO akan di tampilkan di layar. Perintah ECHO saja di gunakan untuk menampilkan status ECHO, apakah dalam keadaan ON atau dalam keadaan OFF.

A>ECHO    < Enter >
ECHO is on/off

Contoh       :

Suatu batch file di disket kerja yang berisi   :

ECHO OFF
CLS
REM SAYA KEBINGUNGAN BELAJAR DOS 3.1
REM SAYA MEMANG AGAK KURANG PINTAR
DIR A:

Apabila di jalankan menghasilkan    :

A>ECHO OFF
( layar di bersihkan )
Volume in drive A is PCDOS 3_10 Directory of A:\
.... ( dst )

Sedang apabila ECHO OFF di hilangkan, hasilnya    :

A>CLS
( layar di bersihkan )
A>REM SAYA KEBINGUNGAN BELAJAR DOS 3.1
A>REM SAYA MEMANG AGAK KURANG PINTAR
A>DIR A:
Volume in drive A is PCDOS 3_10
Directory of A:\
.... ( dst )

Suatu file batch di disket kerja yang berisi   :

ECHO OFF
CLS
ECHO        SAYA LAGI KEBINGUNGAN
DIR A:

Apabila di jalankan menghasilkan    :

A>ECHO OFF
( layar di bersihkan )
SAYA LAGI KEBINGUNGAN
Volume in drive A is PCDOS 3_10
Directory of A:\
.... ( dst )

Sedangkan apabila ECHO OFF di hilangkan, di hasilkan       :
A>CLS
( layar di bersihkan )
A>ECHO    SAYA LAGI KEBINGUNGAN SAYA LAGI KEBINGUNGAN
A>DIR A:
Volume in drive A is PCDOS 3_10
Directory of A:\
 …. ( dst )


6.     Perintah PAUSE.

Perintah PAUSE akan menghentikan proses pelaksanaan batch file, sambil menunggu penekanan sembarang tombol keyboard oleh pemakai. Pelaksanaan perintah PAUSE akan menghasilkan pesan      :

Strike any key when ready ...

Artinya, pelaksanaan batch file akan di teruskan apabila Anda telah menekan sembarang tombol keyboard.

Contoh       :

Suatu batch file di disket kerja yang berisi   :

ECHO OFF
CLS
ECHO        +++ AYOO BANGUN ... +++ PAUSE

Apabila di jalankan akan menghasilkan        :

A>ECHO OFF
( layar di bersihkan )
+++ AYOO BANGUN ... +++
Strike any key when ready ...

( proses berhenti, sambil menunggu tombol di tekan )


7.     Menggunakan Parameter Dummy Pada Batch File.

Anda dapat membuat batch file yang mampu menerima operand pada saat di jalankan. Untuk keperluan ini di pakai parameter dummy yaitu %0 , %1, %2, %3, …, %8, %9.
Misalkan Anda ingin membuat batch file yang apabila di jalankan akan menampilkan directory dari suatu file tertentu yang di sebutkan di awal pelaksanaan batch file.
Suatu batch file bernama ABCD.BAT di disket kerja yang berisi urutan perintah         :

ECHO OFF
CLS
DIR A:%1

pada saat di jalankan dengan mengetikkan  :

A>ABCD CHKDSK.COM     < Enter >

Di hasilkan :

A>ECHO OFF
( layar di bersihkan )
Volume in drive A is PCDOS 3-10
Directory of A:\
CHKDSK    COM     9435     3-07-85 1:43p
1 File(s)            5621 bytes free

Pada contoh ini, batch file ABCD.BAT di jalankan dengan menuliskan nama file CHKDSK.COM di belakangnya. Hal ini menyebabkan parameter dummy %1 berisi CHKDSK.COM, sehingga perintah DIR A:%1 di dalam batch file sama dengan perintah      :

DIR A:CHKDSK.COM


8.     Perintah GOTO.

Perintah GOTO di gunakan untuk mengalihkan pelaksanaan batch file ke baris tertentu yang di awali oleh suatu label. LABEL di pakai untuk menandai suatu baris tertentu di dalam suatu batch file. Penulisan suatu label harus di dahului oleh tanda titik dua ( : ).

Contoh       :

REM Contoh pemakaian goto
TREE
GOTO LOOP
ECHO Pesan ini tidak akan di perlihatkan
ECHO Karena di atas ada perintah GOTO LOOP
CHKDSK
:LOOP
ECHO Pesan ini tampil di layar
CLS
DIR

Pada contoh ini, batch file akan melakukan  :
§   Menampilkan struktur directory ( perintah TREE ).
§   Meloncat ke label LOOP, dan mengerjakan semua perintah yang mengikuti label LOOP ( yaitu menampilkan pesan, Pesan ini tampil di layar, lalu membersihkan layar, kemudian menampilkan directory disk B: ).
§   Perintah – perintah       :
ECHO Pesan ini tidak akan di perlihatkan.
ECHO Karena di atas ada perintah GOTO LOOP
CHKDSK
Tidak akan di laksanakan.

Apabila label yang dituju oleh perintah GOTO tidak di temukan, maka pelaksanaan batch file akan di hentikan dan di layar muncul pesan         :

Label not found.



9.     Perintah FOR.

Perintah FOR di gunakan untuk mengulang - ulang pelaksanaan perintah DOS. Bentuk umum perintah FOR adalah     :

FOR %%variabel IN (nama-nama file) DO perintah

Contoh       :

Perintah FOR berikut ini       :

FOR %%bb IN (COMMAND.COM FORMAT.COM) DO DIR %%bb

Sama akibatnya dengan memberi perintah   :

DIR A:COMMAND.COM
DIR A:FORMAT.COM


10.   Perintah IF.

Perintah IF di gunakan untuk melaksanakan suatu perintah DOS tertentu berdasarkan kondisi yang mengikutinya.

IF kondisi perintah

Kondisi yang dapat di pakai adalah :

§   EXIST

Contoh       :

IF EXIST FORMAT.COM GOTO BB
CLS
DIR
GOTO AKHIR
:BB
FORMAT A:/S
:AKHIR
ECHO        ***** selesai *****

Jika file FORMAT.COM ada di dalam disket, maka kondisi EXIST bernilai benar dan pelaksanaan batch file meloncat ke label BB, jika tidak ada lanjutkan pelaksanaan ke perintah berikutnya, yaitu CLS dan DIR, lalu meloncat ke label AKHIR,

§   Strings1 = = String2

Contoh       :

Batch file ABCD.BAT di disket kerja berisi   :

IF %1 == COMP.COM DIR %1
ECHO ** selesai **

Apabila di jalankan dengan cara mengetikkan           :

A>ABCD COMP.COM

Maka akan di lakukan perintah DIR COMP.COM.

Jika parameter %1 berisi COMP.COM, maka kondisi String1 == String2 bernilai benar, dan perintah DIR %1 di laksanakan. Jika parameter %1 tidak berisi COMP.COM, maka perintah DIR %1 tidak di kerjakan.


11.   Membuat File AUTOEXEC.BAT.

Biasanya pada saat booting di tanyakan tanggal dan jam lalu keluar prompt A>. Akan tetapi Anda bisa memerintahkan kepada DOS untuk langsung mengerjakan batch file sesaat sesudah proses booting. Batch file yang langsung di jalankan secara otomatis pada saat proses booting tersebut harus di beri nama AUTOEXEC.BAT.
Apabila di dalam DOS terdapat file AUTOEXEC.BAT, maka segera setelah booting selesai, DOS tidak menanyakan tanggal dan waktu lagi, melainkan langsung mengerjakan file AUTOEXEC.BAT.

Cara membuat        :

File AUTOEXEC.BAT harus disimpan di dalam disket DOS. Apabila ingin membuat file tersebut dengan perintah COPY CON, maka "write-protect" pada disket DOS harus di buka terlebih dahulu.

A>COPY CON AUTOEXEC.BAT
ECHO OFF
^Z < Enter >

0 tweet:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management